Cegah Praktik Plagiarisme, Dosen Unpad Kurangi Nilai Mahasiswa yang Salin Persis Jawaban dari ChatGPT

oleh

SENTRA PUBLIKASI INDONESIA-BANDUNG

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad), Tarkus Suganda, ,mengatakan aplikasi ChatGPT dan sejenisnya akan merevolusi perkuliahan. Informasi dari aplikasi itu, kata dia, bisa diperoleh dengan lengkap dan cepat dibandingkan dengan materi pembelajaran yang disampaikan dosen ke mahasiswa.

“Kami harus siap mengajar dengan cara baru,” ujarnya dilansir Tempo, Kamis (16/2/2023).

Karena itu, dia berinisiatif, menyiapkan panduan tentang penggunaan ChatGPT dan sejenisnya. Dia akan menyampaikannya ke mahasiswa pada pertemuan awal kuliah yang akan dimulai pada Senin, 20 Februari mendatang. Pada semester baru ini dia mengajar empat mata kuliah.

Kalau ketahuan tugasnya copy paste dari ChatGPT, nilainya akan dikurangi,” kata profesor di Departeman Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan itu.

Metode kuliah yang akan diterapkan misalnya saat memberikan tugas dengan pertanyaan, mahasiswa bisa mencari jawabannya di aplikasi ChatGPT atau sejenisnya. Ketika masuk kelas, kata Tarkus, mahasiswa diajak diskusi tentang jawaban tugasnya.

Setelah itu, mahasiswa ditugaskan untuk meringkas hasil diskusi. “Kalau untuk ujiannya nanti harus lisan di kelas, atau memakai tulisan tangan kalau tertulis,” kata Tarkus.

Unpad mengantisipasi penggunaan ChatGPT (Generative Pre-Trained Transformer) dan aplikasi sejenis di kalangan mahasiswa. Tujuannya, menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, untuk mencegah praktik plagiarisme.

“Itu harus diterangkan kepada mahasiswa untuk menggunakan teknologi secara benar, tidak melanggar hukum dan etika,” katanya.

Arief, Unpad tidak akan mengeluarkan kebijakan khusus soal penggunaan aplikasi ChatGPT dan sejenisnya yang berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI). Unpad pun memilih bersikap untuk tidak melarang atau menghalangi pemakaian aplikasi tersebut karena teknologi terus berkembang.

“Beberapa langkah preventif kita lakukan, tapi kami enggak bisa secara reaktif melarang,” ujarnya.

Adapun untuk mencegah dampaknya seperti penjiplakan terkait tugas kuliah, menurut Arief, dosen misalnya harus memeriksa silang ujian tulis, ujian tugas, dan ujian lisan. Tujuannya untuk mengkonfirmasi secara komprehensif bagaimana performa mahasiswa.

Pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan perangkat lunak antiplagiarisme. “Di unpad juga kami punya software yang bisa mendeteksi apakah ini (hasil) ChatGPT atau bukan,” kata Arief.