Yuk Terapkan Teori Saat Menulis Skripsi

oleh

BANDUNG SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Sejauh menjadi dosen pembimbing, saya menemukan beberapa permasalahan dalam penulisan skripsi. Di antaranya kurang tepat dalam menerapkan teori.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Teori adalah: pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu (KBBI, 2024).

Menurut Wikipedia teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (Wikipedia, 2024).

Secara sederhana, teori dapat diartikan dengan himpunan konsep-konsep tentang sesuatu yang saling terkait yang dirancang, dibangun, dan dikembangkan bagi rujukan aktualisasi, operasionalisasi, dan implementasi sebagai “kebenaran” ilmu pengetahuan. Tentu kebenaran yang tidak mutlak dalam arti sementara karena ilmu pengetahuan memiliki sifat berkembang.

Teori akan dihimpun, dipelihara, dan dikembangkan oleh program studi di pendidikan tinggi. Tiap program studi berfokus pada teori-teori tertentu yang spesifik sesuai bidang ilmu masing-masing program studi.

Teori di dalam penulisan skripsi berposisi sebagai objek formal (yang membahas) yang disandingkan dengan objek material (yang dibahas). Skripsi tidak boleh menggunakan objek formal lain di luar dari teori-teori yang dihimpun, dipelihara, dan dikembangkan oleh program studi. Skripsi boleh membahas objek material manapun dengan atau melalui objek formal yang dihimpun, dipelihara, dan dikembangkan oleh program studi tadi.

Di dalam teori ada aspek-aspek dan bahkan dimensi-dimensi dari aspek tersebut. Teori ini beserta aspek dan dimensinya akan disimpan di bab II skripsi, yaitu landasan teori atau tinjauan teori dan ada juga yang menyebutnya dengan tinjauan pustaka.

Hal yang sering terjadi adalah penulis skripsi mencantumkan teori yang sangat besar tanpa mengawal aspek dan dimensi tertentu. Aspek dan dimensi yang spesifik inilah yang akan menjadi alat analisis nanti di bagian pembahasan.

Nanti aspek dan dimensi dari sebuah teori yang dicantumkan di bab 2 dipanggil lagi di bab 4 pada bagian pembahasan untuk menganalisis objek material. Sering kali skripsi tidak memanggil ulang aspek dan dimensi teori ini.

Skripsi pada dasarnya adalah usaha mendeskripsikan teori (aspek dan dimensinya) sebagai objek formal yang akan digunakan untuk membahas objek material penelitian.

Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Fasilitator Writing Center Sentra Publikasi Indonesia.