ACEH SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh meraih piagam penghargaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
Piagam penghargaan diserahkan Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan diwakili Plt Asisten III Setdakab, Zaldi, di Oproom Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab).
Penghargaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/tercepat dalam rangka pengumpulan data publikasi Bireuen Dalam Data Tahun 2024, diserahkan dalam Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Bireuen Dalam Angka (DDA) dan Pembinaan Statistik Sektoral tahun 2024.
Plt Asisten III, Zaldi mengatakan, perencanaan pembangunan daerah memerlukan data berkualitas. Pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai aspek pembangunan, sehingga membutuhkan data dan informasi pembangunan sampai dengan wilayah terkecil secara komprehensif dan terpadu.
Sumber data digunakan, diperoleh dari sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi. Dalam rangka reformasi birokrasi, BPS selaku leading sektor statistik mencanangkan quick win (program percepatan) pembinaan data sektoral di segala lini, baik tingkat pemerintah daerah maupun gampong (desa).
Kegiatan yang telah dilaksanakan BPS melalui program Desa Cinta Statistik yaitu Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Simpang Mamplam dan Gampong Geudong Alue, Kecamatan Kota Juang tahun 2022, di tahun 2023 yaitu Gampong Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang.
“Kita tidak memungkiri kebutuhan akan data saat ini semakin meningkat, data sangat penting dan sangat dibutuhkan terutama digunakan sebagai dasar perencanaan, pembuat keputusan, alat kontrol, maupun evaluasi baik bagi pemerintah, akademisi, masyarakat,” kata Zaldi dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).
Namun, kata Zaldi, tidak memungkiri, seringkali jenis data yang sama, bisa terdiri atas beberapa versi dan sumber. Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan ditetapkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang satu data Indonesia.
Satu data Indonesia diharapkan dapat menjadi pedoman dalam perbaikan tata kelola data pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Karena itu, FGD ini akan memberi gambaran mengenai penyelenggaraan satu data Indonesia sehingga dapat menciptakan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat,” ujarnya.
Zaldi meminta Bappeda selaku koordinator dalam perencanaan pembangunan daerah, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) sebagai wali data kegiatan statistik sektoral, BPS sebagai pembina statistik serta dinas/instansi lainnya, sebagai produsen data dan memberikan pelayanan data yang cepat, mudah dan murah.
“Mari kita sukseskan penyusunan publikasi Bireuen Dalam Angka, demi menghasilkan data yang berkualitas, tingkatkan kerjasama sektoral pada Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) agar memperoleh nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) sesuai dengan yang di targetkan,” kata Zaldi.
Kepala BPS Bireuen, Teti Darmawati mengatakan, ada dua agenda dilaksanakan yaitu, FGD Penyusunan Bireuen Dalam Angka, evaluasi pembinaan statistik sektoral.
“Kegiatan ini akan terus kami lakukan mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN) yang handal, efektif, efesien, mewujudkan satu data Kabupaten Bireuen,” kata Teti Darmawati.