Top! Berkat Penelitiannya Tembus Jurnal Q1, Fakhrina Fahma Dibebaskan dari Ujian Terbuka Promosi Doktor

oleh

SURAKARTA SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Fakhrina Fahma, dinyatakan lulus Doktor dari Program Studi (Prodi) Doktor Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dr. Fakhrina Fahma juga dibebaskan dari Ujian Terbuka Promosi Doktor karena penelitiannya terbit dalam jurnal journal top-tier (Q1) yang diterbitkan Elsevier, dengan judul Dynamic Open Innovation For Determine Interoperability Base Technology Requirement On Electric Motorcycle Swappable Battery, Journal of Open Innovation : Technology, Market, and Complexity, 10 (2), 2024.

Di sela-sela acara konferensi pers bersama media, Selasa (29/10/2024), Dr. Fakhrina Fahma yang resmi menyandang gelar Doktor usai mengikuti ujian tertutup pada Rabu (23/10/2024) kemarin menyampaikan hasil penelitiannya kepada media.

Dalam Konferensi Pers Promosi Doktor yang dipimpin oleh Prof. Eko Surojo, selaku Wakil Dekan bidang Akademik dan Penelitian FT UNS, disampaikan bahwa Dr. Fakhrina Fahma telah melakukan penelitian dengan judul ‘Pengembangan Persyaratan Interoperabilitas Berbasis Teknologi Pada Electric Motorcycle Swappable Battery Di Era Digital Supply Chain’.

“Dari penelitian tersebut telah dihasilkan 1 artikel ilmiah pada journal top-tier (Q1) yang diterbitkan Elsevier. Sesuai dengan Peraturan Rektor No. 23 tahun 2020, diperbarui dengan No. 22 Tahun 2024 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor maka yang bersangkutan dibebaskan dari ujian terbuka,” terang Prof. Eko Surojo dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024)

Dr. Fakhrina Fahma juga menghasilkan artikel yang dimuat pada konferensi internasional sebanyak 3 artikel.’Dalam konferensi pers ini, kami juga menyerahkan Yudisium kepada Doktor Baru yang dibebaskan dari Ujian Terbuka Promosi Doktor.

” Dr. Fakhrina Fahma yang juga sebagai Dosen di FT UNS berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,0 (A) dengan predikat cumlaude, lama studi 2 tahun 9 bulan. Kami mengucapkan selamat kepada Dr. Ir. Fakhrina Fahma, beserta keluarga atas perolehan ini,” imbuhnya.

Sementara Prof. Eko Pujiyanto, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri, menyatakan bahwa Dr. Fakhrina Fahma merupakan lulusan ketiga dari Prodi Doktor Teknik Industri.

Dalam penelitian disertasinya, Dr. Fakhrina Fahma telah berhasil mengembangkan desain persyaratan interoperabilitas berbasis teknologi pada tiga layer (komponen, komunikasi dan informasi). Metodologi penelitian menggunakan integrasi Framework for Analysis, Comparison, and Testing of Standards (FACTS) dan pendekatan dynamic open innovation.

Desain persyaratan interoperabilitas pada layer komponen merekomendasikan parameter yang perlu diatur yaitu dimensi maksimal pack baterai, jenis konektor, tegangan dan arus pada Swappable Battery (SB).

Sedangkan pada layer komunikasi dan informasi, standardisasi protokol komunikasi dan model data dapat dilakukan melalui konsensus penggunaan protokol standar terbuka agar semua sistem dapat terhubung secara mulus mengacu pada standar ISO 61851, ISO 15118 dan IEC 61850.

Selain itu juga telah dihasilkan model estimasi manfaat ekonomi penerapan persyaratan interoperabilitas. Validasi model estimasi dampak ekonomi dilakukan dengan contoh numerik menggunakan data hipotetik menunjukkan bahwa implementasi standar interoperabilitas diproyeksikan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi seluruh stakeholder.

Dr. Fakhrina Fahma menyampaikan bahwa penelitian ini memberikan wawasan dan pemahaman baru tentang pendekatan baru yang mengintegrasikan pengembangan standar dan penilaian estimasi dampak ekonomi penerapannya secara simultan.

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi regulator (pemerintah) dalam menentukan prioritas regulasi standar karena estimasi dampak ekonominya bisa diketahui meskipun standar tersebut masih dalam tahap pengembangan.

Dr. Fakhrina Fahma juga telah berhasil mengembangkan desain Battery Swapping Station (BSS) untuk memvalidasi penerapan persyaratan interoperabilitas melalui eksperimen pengisian daya SB berbagai merek dengan mempertimbangkan pengaturan parameter yang minimal.

Hasil pengujian prototipe BSS menunjukkan bahwa interoperabilitas telah terlihat (visible) dengan mengatur parameter tegangan, arus, jenis konektor dan dimensi pack SB.

“Alhamdulillah, selama kurang dari 3 tahun, dapat menyelesaikan penelitian disertasi berupa inovasi solusi masalah nyata untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi adopsi teknologi pada early standardization,” ujar Dr. Fakhrina Fahma.

Saat ini di Indonesia telah beredar sepeda motor listrik dengan berbagai merek diantaranya VOLTA, VIAR, MAB, Gesits, Selis Emax, United, Rakata, Neo, Elvindo Rama, BF Goodrich CG, Ecgo, Alva one dan Honda PCX Electric, dan lain-lain. Namun sayangnya sepeda motor listrik yang beredar tersebut memiliki spesifikasi SB yang berbeda-beda sehingga pengguna kendaraan hanya dapat menukarnya di Battery Swapping Station (BSS) yang sesuai dengan merek masing-masing. Hal ini menyebabkan rantai pasok energi menjadi tidak efisien karena dibutuhkan investasi SB dan BSS sangat besar. Salah satu cara untuk meminimalisasi biaya investasi adalah mendorong agar ekosistem SB dapat ‘dipertukarkan dan dioperasikan antar merek ‘ atau dikenal dengan istilah ‘interoperabilitas’.

Persyaratan interoperabilitas perlu dikembangkan agar menjamin terjadinya kolaborasi antar merek pada proses pengisian daya. Dari studi literatur dan riset terdahulu, belum ada yang mengkaji interoperabilitas pengisian daya pada battery swapping technology.

Pengembangan persyaratan interoperabilitas merupakan salah satu upaya dalam rekayasa rantai pasokan sepeda motor listrik pada tahap awal melalui kegiatan standarisasi. Dengan adanya standar interoperabilitas diharapkan dapat meminimumkan biaya investasi dan terciptanya pasar yang lebih besar sehingga dapat mendorong teknologi sepeda motor listrik sukses di pasar.

Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, ST., M.Si. selaku Ketua Tim Promotor dan juga Dekan FT UNS mengaku bangga dengan capaikan Dr. Fakhrina Fahma.

“Semoga Dr. Fakhrina Fahma dapat mengispirasi dosen-dosen baru di FT UNS yang belum doktor untuk segera mengambil doktor. Kami dari pimpinan terus memberikan dorongan supaya jumlah doktor baru di FT UNS terus meningkat,” pungkasnya.