Tingkatkan Kompetensi, 1.700 Dosen Pemula Ikuti Program Kemenag-LPDP

oleh

SENTRA PUBLIKASI INDONESIA-JAKARTA

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP). Giat ini diikuti 1.700 dosen pemula.

Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan, peran dosen sangat strategis di era disrupsi, baik peran pendidikan dan pengajaran, penelitian dan publikasi ilmiah, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung ini menegaskan bahwa ada empat kompetensi dosen yang harus terus dikembangkan, yaitu: professional, paedagogik, kepribadian, dan kompetensi sosial. “Pelatihan PKDP menjadi momentum penting mengembangkan empat kompetensi tersebut di era persaingan,” katanya dilansir dari laman Kemenag, Selasa (20/12/2022)

Dani panggilan akrab Dirjen Pendidikan Islam ini berpesan agar para dosen memperkuat karakteristik dari mulai gaya mengajar yang merangsang belajar, kemampuan berkomunikasi secara jelas, menguasai materi perkuliahan dan kesiapan materi yang terorganisir dengan baik.

Selain itu, lanjut Dani, dosen harus memiliki karakter antusiasisme yang dinamis, kepedulian pribadi terhadap mahasiswa, keterampilan berinteraksi, fleksibilitas kreativitas dan keterbukaan, serta memiliki kepribadian yang kuat dan komitmen.

Ali Ramdhani mengajak para dosen pemula untuk menjadi teladan baik dalam cara berpikir, bersikap, dan berprilaku. “Dosen adalah model terbaik dari mahasiswanya dan itu harus dibranding sejak dini terutama keunggulan karakter,” katanya.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno di tempat terpisah mengatakan kegiatan PKDP diselenggarakan dengan skema kerja sama (kolaborasi) antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Badan Litbang dan Diklat l, serta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Suyitno menegaskan, domain pelatihan ada pada Balitbang, sementara peningkatan kapasitas dan kualitas menjadi domain Ditjen Pendidikan Islam. Karenanya perencanaan, materi-materi, pendampingan dan evaluasi dirancang bersama.

Selama 62 hari, para peserta akan diberikan materi-materi pelatihan, yang terdiri dari Perencanaan Pembelajaran, Model-Model Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Prosedur dan Teknik Penyusunan Artikel Ilmiah, Dasar-Dasar Komunikasi Pembelajaran, Media Pembelajaran Era 4.0, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya dan penguatan moderasi beragama.

Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini berharap para dosen pemula semakin profesional, mahir dan terampil dalam mengimplementasikan tugas-tugas akademik, tugas pedagogik, menulis karya ilmiah dan menjadi pribadi yang kuat kebangsaan dan moderasi beragamanya.

Sementara itu Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) mengatakan tujuan dari Pelatihan PKDP adalah untuk menyiapkan dosen yang kompeten dalam bidang akademik, terampil dalam mengembangkan karir jabatan fungsional, serta moderat dalam perspektif keagamaan.

Pelatihan PKDP diikuti oleh 1.700 orang, terbagi dalam 43 angkatan yang berasal dari PTKIN dan PTKIS, serta perguruan Tinggi Keagamaan Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha baik negeri maupun swasta.

Menurut Syafi’i, Pelatihan PKDP berlangsung secara blanded system, yaitu 5 hari secara offline dan 57 hari secara online yang keseluruhannya meliputi 200 jam pelatihan. Tempat pelaksanaan berada di 15 Provinsi tersebar di 17 Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP): UIN Ar-Raniry Aceh, UIN Sumatera Utara, UIN Riau, UIN Padang, UIN Jambi, UIN Palembang, UIN Lampung, UIN Jakarta, UIN Bandung, UIN Purwokerto, UIN Yogyakarta, UIN Semarang, UIN Malang, UIN Surabaya, UIN Mataram, UIN Banjarmasin dan UIN Makassar.

Hadir dalam kegiatan pembukaan, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Dr. Mastuki, M.A, Rektor PTP PKDP (PTKIN), Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis Ruchman Basori, Kepala Bidang Penyelenggaraan pada Pusdiklat Tenaga Pendidikan dan Keagamaan Efa Ainul Falah dan Tim PKDP Ditjen Pendidikan Islam.