SPI-JAKARTA
Jurnal Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) kembali mengukir prestasi di level dunia. Indonesian Journal of Islam and Muslims Societies (IJIMS) yang diterbitkan UIN Salatiga masuk dalam deretan lima belas jurnall terbaik dunia dari 547 jurnal yang terindeks Scopus dalam kategori Studi Keagamaan (religious studies).
IJIMS menjadi satu-satunya jurnal dari Indonesia yang menempati posisi tersebut. Posisi ini tentu saja mengokohkan posisi yang telah diraih sebelumnya sebagai jurnal terbaik di Asia untuk kategori yang sama menurut pemeringkatan Scimago Journal Rank (SJR).
Naiknya posisi jurnal IJIMS ini sebagai konsekuensi dari raihan cite score yang naik drastis menjadi 1.8 (satu koma delapan) dari tahun sebelumnya 1.1 (satu koma satu) sehingga mendongkrak posisinya dari peringkat 31 ke peringkat 15 Dunia.
Plh. Direktur Jenderal Pendidikan Islam yang sekaligus Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Amien Suyitno, mengapresiasi capaian IJIMS. “Ini menunjukkan hasil riset yang terpublikasi melalui jurnal IJIMS benar-benar memberikan kontribusi besar bagi dunia ilmu pengetahuan. Dunia PTKI memainkan peran yang sangat strategis dalam pengembangan pengetahuan tingkat dunia, terlebih dalam isu-isu studi keagamaan (religious studies). Dan ini artinya, Indonesia adalah tempat yang sangat tepat untuk belajar tentang agama dan keislaman”, ungkap guru besar UIN Palembang, di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Rektor UIN Salatiga yang sekaligus editor in-chief IJIMS, Zakiyuddin Baidhawy, menyatakan bahwa UIN Salatiga terus meningkatkan kualitas jurnal di tingkat dunia. “Alhamdulillah, kini IJIMS menjadi 15 jurnal terbaik tingkat dunia dari sekian ribu jurnal lainnya. Tentu, ini menjadi kebanggaan kita semua,” ungkap sang Rektor.
Menurut editor in-chief kelahiran Indramayu 50 tahun lalu itu, deretan 15 terbaik dihuni jurnal-jurnal kelas dunia. Peringkat pertama ditempati jurnal Sociology of Religion dengan cite score 5.3 dan 99 percentile. Sementara peringkat 15 ditempati jurnal IJIMS dengan cite score 1.8 dan 97 percentile. Lebih baik dari posisi jurnal Contemporary Islam yang menempati peringkat 22.
“Dalam deretan 15 jurnal terbaik ini hanya jurnal IJIMS yang berasal dari Indonesia,” ungkap Zakiyuddin Baidhawy.
Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan bahwa peraihan kualitas jurnal PTKI dalam empat tahun terakhir mengalami peningkatan yang demikian tinggi. “Jika di tahun 2018 terdapat 4 jurnal internasional bereputasi, kini tercatat sekurangnya ada 12 (dua belas) jurnal internasional bereputasi dan terindeks di Scopus. Bahkan, sebagian dari ke-12 jurnal tersebut merupakan jurnal terbaik tingkat dunia dan Asia,” ungkap doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun ke-12 jurnal internasional bereputasi tersebut adalah sebagai berikut: [1] Journal of Indonesian Islam (JIIs), UIN Sunan Ampel, Surabaya Jawa Timur; [2] Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS), IAIN Salatiga Jawa Tengah; [3] Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS), IAIN Kudus, Jawa Tengah; [4] Al Jami’ah, UIN Sunan Kalijaga Daerah Istimewa Yogyakarta; [5] Studia Islamika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; [6] Journal of Islamic Architecture, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur; [7] Jurnal Al-Ahkam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; [8] Jurnal Samarah UIN Ar-Raniri Banda Aceh; [9] Islam Guidance and Counseling Journal IAIM-NU (Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama) Metro Lampung; [10] Al-Ihkam, IAIN Madura, Jawa Timur; [11] Jurnal Psikohumaniora, UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah; dan [12] Jurnal Ilmiah Syariah (JURIS), UIN Mahmud Yunus, Batusangkar, Sumatera Barat.
Menurut salah satu editor IJIMS yang sekaligus ketua LPPM UIN Salatiga, Muhammad Irfan Helmy, dalam situs www.scopus.com tercatat bahwa berdasarkan kalkulasi terakhir yang dirilis pada 5 Mei 2022, raihan cite score jurnal IJIMS 1.8 adalah hasil dari 104 sitasi yang dilakukan oleh artikel-artikel yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal dunia yang terindeks scopus atas 57 dokumen artikel yang diterbitkan oleh jurnal IJIMS dalam kurun waktu tahun 2018-2021. Ini menunjukkan bahwa jumlah sitasi atas artikel-artikel yang dipublikasikan oleh jurnal IJIMS lebih banyak daripada jumlah artikel yang diterbitkan oleh jurnal IJIMS sendiri. Pada sisi lain, hal ini menunjukkan kualitas substansi artikel-artikel yang dipublikasikan dalam jurnal IJIMS.
Menurut Irfan Helmy, dalam situs scopus juga tercatat bahwa jurnal IJIMS mendapat raihan 97 percentile. Ini artinya bahwa jurnal IJIMS termasuk dari 3 persen jurnal-jurnal terbaik dunia yang terindeks scopus berdasarkan nilai cite score. Semakin tinggi nilai cite score jurnal akan semakin tinggi percentilenya yang menunjukkan semakin eksklusive dan berbobotnya sebuah jurnal.
Sebagaimana diketahui, scopus setiap tahunnya akan mengupdate cite score tiap jurnal yang masuk dalam data basenya. Dalam menghitung cite score metode yang digunakan adalah dengan menghitung jumlah sitasi atas artikel-artikel jurnal dibagi jumlah dokumen artikel yang diterbitkan dalam jurnal tersebut. Scopus akan melakukan kalkulasi setiap empat tahun dari masa penilaian cite score jurnal.