Menu

Mode Gelap

Riset & Edukasi · 10 Feb 2022 12:14 WIB

Prof. Yeni Wahyuni Hartati: Biosensor Bisa Deteksi Covid dan Penyakit Lainnya

Avatar badge-check

Editor


 Prof. Yeni Wahyuni Hartati: Biosensor Bisa Deteksi Covid dan Penyakit Lainnya Perbesar

(BANDUNG-SPI)-Diagnosis Covid-19 pada tubuh pasien, menggunakan perangkat analitik bernama biosensor

Alat ini berperan penting mulai dari tahap diagnosis penyakit hingga monitoring kesehatan secara berkala.

Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Yeni Wahyuni Hartati, menjelaskan, sebagai tahap awal dari perawatan medis, biosensor berperan penting di tahap diagnosis Covid-19.

Adanya perangkat ini menjadikan diagnosis Covid-19 menjadi lebih praktis dengan tetap memiliki tingkat sensitivitas tinggi, hasil cepat, hingga mudah digunakan.

“Jika dibandingkan dengan teknik laboratorium lainnya, pada umumnya memerlukan waktu lama dengan volume sampel yang tinggi, dan teknisi yang harus terlatih, begitu kompleks,” ujar Prof. Yeni dilansir dari laman Unpad Senin (7/2/2022).

Dalam tahap diagnosis, biosensor digunakan dalam tiga metode pengujian cepat Covid-19, yaitu pengujian dengan biomarker asam nukleat atau yang umum dilakukan berupa PCR, antigen, dan antibodi. Pengujian dengan biomarker dinilai lebih menjanjikan dibandingkan dengan metode analisis lainnya.

“Biosensor ini metode yang cepat, sensitif, bisa di tempat, dan tentunya harganya jauh lebih murah daripada metode yang lain,” kata Prof. Yeni.

Karena sifatnya yang andal untuk diagnosis dan pemantauan (tracing), piranti ini telah berperan penting dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Hal ini disebabkan, pengembangan vaksin sejatinya memiliki sejumlah tantangan, salah satunya membutuhkan alat pemantauan dari suatu penyakit yang andal.

Biosensor bisa monitoring kesehatan

Lanjut dia menjelaskan, tidak hanya di tahap diagnosis, biosensor juga berperan dalam proses perawatan dan monitoring kesehatan. Bahkan, piranti ini dapat digunakan untuk monitoring dari rumah dan menyajikan data yang berkala.

Seiring kemajuan teknologi, telah ditemukan biosensor yang dapat dipakai langsung untuk memonitor konidis pasien Covid-19. Biosensor ini dapat ditempel di dada pasien tanpa perlu bantuan apapun dan dapat langsung dibuang setelah dipakai.

Piranti ini mampu mampu merekam suhu tubuh, laju pernapasan, saturasi oksigen, jejak EKG, hingga detak jantung pasien yang datanya dapat dikonversi dan disajikan secara berkala.

“Ini juga bisa digunakan untuk melakukan analisis dampak kesehatan di masa depan,” imbuhnya.

Peran lainnya, piranti ini dapat digunakan untuk memonitor kualitas nutrisi pasien, memonitor lingkungan untuk mendeteksi kadar virus di udara, pendeteksian bakteri bawaan pada pasien, hingga prediksi kesehatan di masa depan.

“Biosensor dapat digunakan sehari-hari tanpa mengganggu. Misalnya kita melihat detak jantung apakah sehat atau tidak bisa menggunakan biosensor,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 153 kali

Baca Lainnya

Top! Gaungkan Riset, ITS Jadi Tuan Rumah Monev RKI 2023

9 September 2023 - 09:52 WIB

BRIN Kenalkan Program Unggulan : Solusi Riset Daerah di Salatiga Multi Event 2023

7 September 2023 - 12:45 WIB

Selamat! Tim Riset MAN 1 Kudus Raih Perunggu Indonesia International Invention Expo 2023

29 Agustus 2023 - 15:36 WIB

BRIN : Saatnya Menuju Center of Gravity Riset Sains dan Teknologi Polimer

18 Agustus 2023 - 13:58 WIB

Yuk Selaraskan Riset Kampus dengan Kebutuhan Industri

15 Agustus 2023 - 08:30 WIB

Setia Rawat Manuskrip, Prof Oman Fathurahman Raih Penghargaan Pustaka Paripalana

9 Agustus 2023 - 08:30 WIB

Trending di Riset & Edukasi