Menu

Mode Gelap

Tekno & Sains · 1 Feb 2022 21:53 WIB

Prof Wening Udasmoro: Humaniora Kawal Teknologi agar Lebih Manusiawi

Avatar badge-check

Editor


 Prof Wening Udasmoro: Humaniora Kawal Teknologi agar Lebih Manusiawi Perbesar

YOGYAKARTA-SPI

Kehadiran Ilmu Humaniora diyakini mampu mengarahkan perkembangan teknologi menjadi lebih bermanfaat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan manusia, karena humaniora membawa nilai-nilai budaya manusia dan nilai-nilai universal. Tanpa humaniora, kemajuan ilmu dan teknologi tidak akan bermanfaat, malah bisa merusak tatanan hidup manusia.

Demikian kira-kira kesimpulan dari pemaparan Prof Dr Wening Udasmoro, SS, M.Hum, DEA (Guru Besar Universitas Gadjah Mada), saat memberikan materi “Interkoneksi Iptek dalam Humaniora”  dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN SGD Bandung, di Yogyakarta baru-baru ini.

Rakor dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof Dr H Muhammad Ali Ramdani, STP, MT; Rektor UIN SGD  Prof Dr H Mahmud, M.Si, CSEE beserta jajaran rektorat; Dekan FAH Dr H Setia Gumilar, M.Si; Wakil Dekan I  Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS; Wakil Dekan II H Dedi Supriadi, M.Hum; Wakil Dekan III Dr H Ading Kusdiana, M.Ag; para ketua/sekretaris jurusan FAH, para dosen dan tenaga kependidikan.

Menurut Prof Wening, ilmu humaniora hadir untuk memperkuat manusia, berperan menciptakan kesadaran agar manusia menjadi subjek dalam penggunaan teknologi (tidak hanya menjadi objek), dan memosisikan diri untuk merefleksi kehadiran teknologi bagi kebahagiaan manusia.

Ia menegaskan bahwa manusia harus menjadi subjekagar manusia tidak menjadi satu-satunya orientasi. Lalu memperlakukan alam menjadi bagian penting untuk masa depan manusia, sehingga terus berjuang mempreservasi alam.  

Kalau manusia sekadar menjadi objekmaka posisinya sebagai orientasi utama, dan alam semesta lain digunakan untuk mendukung tujuan manusia. Terjadilah eksploitasi terhadap alam,” katanya.

Cegah Efek Kerusakan

Pada abad ke-18 dan 19 terjadi revolusi industri yang hanya memfasilitasi kapitalisme (industrialisasi), menyokong kolonialisme.  Pabrik-pabrik hanya mengeruk keuntungan, para pekerja diiming-imingi uang dengan syarat bekerja lebih keras. Mereka tidak diberi skill sehingga tidak bisa mandiri dan berkembang. Dampaknya, kemiskinan meningkat, terjadi gap antara bourgeois dan proletar, dan kasus bunuh diri pun meningkat.

Menyinggung Revolusi Industri 4.0, Prof Wening mengatakan, teknologi menjadi Absolut power yang mampu memecahkan seluruh persoalan manusia. Setiap perkembangan teknologi selalu berorientasi pada perolehan uang, tetapi tidak membahagiakan manusia,” katanya.

Semua bisnis online menguntungkan pebisnis karena mendapatkan keuntungan besar dari produk atau jasa yang dikonsumsi jutaan orang, tanpa harus punya toko atau memproduksi barang yang dijual. Negara pun diuntungkan karena terbantu dalam penyediaan lapangan kerja. Masyarakat merasa untung karena dapat membeli barang lebih murah.

“Kita perlu humaniora, karena bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan, atau manusia lebih manusiawi/berbudaya. Humaniora mencegah efek kerusakan dari teknologi. Kemunculan teknologi dipandang sebagai Pedang Bermata Dua, bisa memudahkan kehidupan, tetapi perlu jaga jarak untuk mengantisipasi destruksi akibat teknologi,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 78 kali

Baca Lainnya

Keren! Siswa MTSN 1 Pekanbaru Sabet Medali Emas dan Perak di Ajang KOSSMI 2023

24 Mei 2023 - 10:43 WIB

4 Layanan Email Alternatif yang Patut Dicoba. Selain Gmail

7 Mei 2023 - 15:22 WIB

Top! Siswa MAN 3 Palembang Sabet 3 Medali Kompetisi Robot Tingkat Internasional

1 Maret 2023 - 11:05 WIB

Cegah Praktik Plagiarisme, Dosen Unpad Kurangi Nilai Mahasiswa yang Salin Persis Jawaban dari ChatGPT

16 Februari 2023 - 09:30 WIB

Keren! Jurnal Kimia Valensi UIN Jakarta Terindeks Scopus

8 Februari 2023 - 20:28 WIB

Keren! MAN 1 Lahat Borong Juara di Ajang English Speech Tingkat Sumsel

31 Januari 2023 - 23:32 WIB

Trending di Tekno & Sains