(BANDUNG-SPI)-Siapa yang tidak suka melihat langit malam yang bertabur bintang? Rasanya jawabannya hampir semua orang suka melihat ratusan bintang – bintang yang terhampar membelah kegelapan. Namun pernahkah anda melihat bintang dengan jarak yang lebih dekat?
Bukan hal yang mustahil jika anda ingin melihat bintang dari jarak dekat dan lebih mengenal bintang. Di Lembang, terdapat sebuah observatorium peneropongan bintang yang merupakan salah satu tempat peneropongan bintang paling tua, yaitu Observatorium Bosscha.
Terletak di Lembang, tepatnya di Jl. Teropong Bintang, Cikahuripan, Kabupaten Bandung Barat, bangunan yang berdiri di lahan seluas 6 Ha dan ketinggian 1.310 Mdpl ini cukup populer di kalangan siswa – siswi dari mulai SD sampai dengan SMA.
Karena tempat ini merupakan sebuah wisata edukasi terutama bagi anda yang tertarik pada bidang astronomi. Observatorium Bosscha, memiliki tinggi hampir 15 meter, dengan diameter sekitar 11 meter.
Ya, karena bangunan ini berbentuk seperti sebuah tabung dengan kubah di atasnya. Kubah nya pun bukan sembarang kubah. Kubah dari Observatorium Bosscha ini juga berfungsi untuk penelitian karena terdapat sebuah teropong bernama Zeiss di dalamnya.
Oleh karena itu kubah ini pun disebut dengan kubah Zeiss. Dengan berat hampir 56 ton, kubah ini dapat bergerak dengan aliran listrik sekitar 1.500 Watt.
Dari bangunan yang didirikan oleh Nederlandsch – Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia – Belanda ini, anda bukan hanya dapat melihat bintang – bintang secara lebih dekat, tapi anda juga dapat melihat matahari dan bulan.
Tentunya pada waktu yang tepat dan menggunakan teropong yang tepat pula. Ada beberapa teropong yang dimiliki oleh Observatorium Bosscha ini. Yaitu Teropong Zeiss yang digunakan untuk mengamati gerak diri bintang dalam gugus bintang, penentuan jarak bintang, dan mengamati komet serta planet–planet.
Kemudian ada teleskop Schmidt yang digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, asteroid, supernova dan untuk memotret objek – objek langit. Ada pun teleskop Bamberg yang digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala jarak dan mengamati objek langit lainnya.
Selain itu, terdapat pula beberapa teleskop lainnya yaitu teleskop GOTO, teleskop Unitron, teleskop radio 2,3m, dan teleskop Surya yang dapat merupakan teleskop matahari. Namun sayang, anda tidak dapat menggunakan teleskop – teleskop tersebut secara sembarangan karena itulah aturan dari pihak pengelola Observatorium Bosscha.
Untuk dapat berkunjung ke Observatorium Bosscha pun tidak dapat secara bebas. Pada hari Selasa – Jum’at, Observatorium Bosscha hanya melayani kunjungan dari institusi atau sekolah.
Itupun dibatasi hanya 200 orang dan dengan reservasi terlebih dahulu. Sedangkan untuk hari Sabtu, barulah dibuka kunjungan untuk keluarga atau perorangan mulai pukul 09.00 – 13.00, dan tidak melayani kunjungan dengan jumlah besar yang lebih dari 20 orang. Selain berkunjung pada siang hari, anda pun dapat melakukan kunjungan pada malam hari.
Tentunya dengan resevasi terlebih dahulu dan pada musim kemarau. Bagi anda yang sudah melakukan reservasi, sebaiknya datang tepat waktu karena jika terlambat lebih dari satu jam, reservasi dianggap batal. Dan bagi anda yang tertarik untuk mengunjungi Observatorium Bosscha, inilah rute yang harus anda lalui.
Dari arah Kota Bandung, pergilah menuju Terminal Ledeng. Lanjutkan perjalanan ke arah Lembang dengan patokan Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat. Tidak jauh dari situ, anda akan menemukan sebuah gerbang yang merupakan gerbang Observatorium Bosscha. Diingatkan lagi, ada beberapa aturan yang harus anda patuhi jika berkunjung ke Observatorium Bosscha.