Moderasi Beragama Ala Nabi # 1

oleh

Prof. Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

BANDUNG SENTRA PUBLIKASI INDONESIA

Siapa tokoh panutan moderasi beragama? Jawabannya tentu saja Nabi Muhammad SAW. Lihat kisah-kisah di bawah ini:

Nabi memperlakukan orang-orang nonmuslim yang tinggal di tengah-tengah kaum Muslimin dengan cara yang berlandaskan toleransi dan keadilan: Tidak menyerang atau memerangi mereka. Mereka yang sakit dijenguk. Mereka yang bertetangga diperlakukan dengan baik.

Anas r.a.—dalam riwayat al-Bukhari—menceritakan: Seorang anak laki-laki Yahudi yang biasa membantu Nabi sehari-hari jatuh sakit. Nabi pun datang menjenguknya dan duduk di dekatnya seraya berkata, “Masuklah Islam!” Dia menatap ayahnya. Ayahnya berkata, “Taatilah Abu Al-Qasim (Nabi).” Maka dia pun berpindah agama masuk Islam.

Al-Bukhari meriwayatkan: Seekor domba disembelih untuk Ibnu Amr di hadapan keluarganya. Ibnu Amr bertanya, “Apakah kamu memberikan daging domba kepada tetangga Yahudi kami?” Mereka menjawab, “Tidak.”

Dia berkata, “Kirimkan sebagian kepadanya, karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: (Malaikat Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku untuk peduli terhadap tetangga, hingga aku menyangka akan turun wahyu yang dibawa Jibril untuk menetapkan hak waris bagi tetangga).”

Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah selalu kepada beliau.