(JAKARTA-SPI)
Menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti margarin, mentega, atau lemak jenuh lainnya dapat melindungi diri dari kematian akibat kanker, penyakit kardiovaskular, pernapasan, demensia, dan kondisi lainnya.
“Ini adalah kombinasi dari keduanya yaitu untuk mengurangi jumlah lemak jenuh, pada saat yang sama Anda meningkatkan lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun,” jelas salah satu kepala editor medis dari Harvard Health Publishing Howard LeWine seperti melansir laman CNN, Selasa (8/3/2022).
LeWine melanjutkan, “Intinya, menggunakan minyak zaitun setiap kali Anda bisa sebagai pengganti lemak jenuh saat memasak atau dalam saus salad.”
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti ini bertujuan untuk membandingkan antara diet dengan catatan penyakit serta kematian orang-orang tersebut dari waktu ke waktu.
Dalam hal ini, para pria dan wanita mengganti lebih dari 2 sendok teh (10 gram) margarin, mentega, mayones, atau lemak susu dengan jumlah minyak zaitun yang sama memiliki risiko kematian hingga 34 persen.
“Hasil kami menyarankan untuk mengganti lemak jenuh dan lemak hewani dengan minyak nabati tak jenuh, seperti minyak zaitun, untuk pencegahan kematian dini,” tutur penulis studi sekaligus peneliti senior di Harvard TH Chan School of Public Health Marta Guasch-Ferre.
Sementara itu, orang-orang yang melaporkan bahwa dirinya mengonsumsi minyak zaitun tingkat tertinggi memiliki risiko 19 persen lebih rendah meninggal akibat kondisi jantung, 17 persen lebih rendah risiko kematian akibat kanker, 29 persen lebih rendah risiko kematian akibat penyakit neurodegeneratif, dan 18 persen lebih rendah risiko penyakit jantung.
Semua itu dibandingkan dengan orang yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi minyak zaitun sebagai pengganti lemak jenuh, kata Susanna Larsson, seorang profesor epidemiologi di Karolinska Institutet di Swedia.
Sebagai informasi, minyak zaitun atau laderá berasal dari bahasa Yunani. Minyak ini adalah makanan pokok utama dalam diet Mediterania.
Menurut beberapa penelitian, minyak zaitun ini dapat membantu mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, kehilangan memori, depresi dan kanker payudara.