CIAMIS SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Berlokasi di pedesaan, Ujung Timur Jawa Barat, Ikatan Remaja Masjid Nurhidayah (IRMAN) telah menunjukan sebagai organisasi Remaja Masjid yang cukup tangguh. Suatu capaian usia komunitas remaja masjid, hingga 32 tahun tetap eksis dan telah 23 kali ganti kepengurusan, nampaknya merupakan sesuatu yang jarang terjadi.
IRMAN yang berlokasi di Dusun Mandalagiri, Desa Cisontrol, Rancah Kabupaten Ciamis Jawa Barat, merupakan di antara binaan civitas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan sedikit Komunitas Remaja Masjid yang mampu bertahan hingga puluhan tahun. Sejak tahun 1992 didirikan, kini IRMAN masih terus meregenerasi dan mengabdi untuk negeri.
IRMAN digagas pertama kali oleh salah seorang mahasiswa IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, Aep Kusnawan (Kini sebagai salah seorang Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang menjabat sebagai Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat)
Secara kelembagaan Pengurus IRMAN dari masa ke masa, terjadi regenerasi yang dapat kita lacak jejak keberlanjutan Ketua IRMAN dari masa ke masa.
Maman Suryaman yang jadi Pembina Irman sejak 1996 menuturkan, masing-masing kepengurusan silih berganti mempertahankan kegiatan remaja yang positif, di tengah masyarakat, berupa pengajian keliling tiap malam Minggu, dari Masjid ke masjid secara terjadwal dan melibatkan para pembimbing agama dari berbagai desa di sekitar Kecamatan Rancah.
“Tiap malam minggu para remaja bukan keluyuran, tetapi mereka mengisinya dengan pengajian berkeliling dari masjid ke masjid,” tegas Maman dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Cucu Kusmayatin sebagai pembina IRMAN, menambahkan “Sejumlah Masjid yang biasa digunakan pengajian keliling adalah Masjid Nurhidayah, Masjid Kebon Kawung, Masjid Kebongede, Masjid Kebonjati, Masjid Bojongjati, dan Masjid Kutaharja,” jelasnya.
Pada setiap bulan Ramadhan IRMAN rutin mengadakan kegiatan Kuliah Subuh, menghadirkan para pembimbing keagamaan dari berbagai daerah, dihadiri oleh jamaah dari berbagai masjid.
Menurut Cucu, “Bedanya kuliah subuh di sini, tiap yang hadir di Absen oleh pengurus RW, sebagai data untuk mengetahui warga mana yang tidak hadir pada Kuliah Subuh. Keunikan lainnya, bahwa materi yang disampaikan tiap pembimbing keagamaan dievaluasi pada akhir Ramadhan, dengan sistem cerdas-cermat bagi remaja dan sistem doorprice pagi masyarakat,” paparnya.
Di samping kegiatan keagamaan, IRMAN kerap kali mengadakan kegiatan lainnya berupa pembinaan Seni budaya Islam, PHBI, Rihlah, Olahraga raga, Pertanian, Bakti sosial, Perlombaan, Pelatihan, Konsultasi Studi Lanjut, dan sebagainya.
“Kini IRMAN juga sedang merancang kegiatan yang dapat mengembangkan potensi ekonomi masyarakat berbasis masjid” jelas Cucu.
Sebagai wakil masyarakat, Ketua RW 03, Undang menyampaikan “Kami merasa bangga dengan adanya Irman, yang telah banyak berkonstribusi bagi masyarakat,” pungkasnya.
Inilah daftar Ketua IRMAN dari tahun 1992-2024:
1. Aep Kusnawan (1992-1993)
2. Dedi Kusmayadi (1993-1994)
3. Neni Kusmawati (1994-1995)
4. Nining (1995-1996)
5. Nunung Nuraningsih (1996-1997)
6. Heri Nurakidah (1997-1998)
7. Herman (1998-1999)
8. Omay Komar (1999-2000)
9. Mala Damayanti (2000-2001)
10. Ruspita Dewi (2001-2002)
11. Jumanis Novia Fitri Aryanti (2002-2003)
12. Ifah Siti Latifah (2003-2007)
13. Nurhayati (2007-2010)
16. Nina Kartika (2010-2012)
17. Shenny Ariyanti (2012-2016)
18. Augustin Aya Santika (2016-2017)
19. Khodijah Rezhi (2017-2019)
20. Dyane Anjani Dharmawan (2019-2020)
21. Anggieta Aulia Zahra (2020-2021)
22. Priska Putri Hermanah (2021-2023)
23. Aliffia Zalfa (2023-2024)