Inilah Tahapan Kompetisi Film Pendek Islami yang Digagas Kemenag

oleh

(GORONTALO-SPI)-Kementerian Agama menggelar secara serentak Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) tahun 2022 dengan mengusung tema “Ku Syiar Islam Dengan Caraku”.

Kompetisi tersebut dihelat pada Februari hingga Agustus 2022 dengan dua tahapan yaitu tahapan seleksi di tingkat provinsi pada bulan Juni-Juli 2022 dan tahapan kedua seleksi tingkat nasional yaitu penjurian 3 besar perwakilan masing-masing provinsi pada Agustus 2022.

Di Gorontalo kompetisi tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 4-6 Juli 2022 dengan didahului proses promosi dan pendaftaran yang dimulai bulan Februari-Juni 2022.

“Provinsi Gorontalo  akan menyelenggarakan Kompetisi Film Pendek Islami sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan masa penjurian pada tanggal 4 s.d 6 Juli 2022. Sementara untuk proses promosi dan pendaftaran dimulai dari bulan Februari s.d Juni 2022,” ucap Reny Armitasari Sub-Koordinator Seksi Penais dan Sistem Informasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Senin (7/2/2022).

Adapun yang akan menjadi juri pada pelaksanaan kompetisi di tingkat provinsi melibatkan dari beberapa unsur antara lain dari Kementerian Agama, budayawan/profesional di tingkat pusat, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, budayawan daerah, akademisi, media, praktisi digital/influencer.

“Kami melibatkan beberapa unsur sebagai juri pada Kompetisi Film Pendek Islami tingkat Provinsi Gorontalo, yaitu Kementerian Agama, budayawan/profesional pusat, Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, budayawan daerah, akademisi, media, dan praktisi digital/influenser,” tutur Reny Armita.

Sementara itu ditemui secara terpisah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Syafrudin Baderung berharap Kompetisi Film Pendek Islami dapat mendapatkan outcome yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya generasi milenial di Provinsi Gorontalo serta semakin menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan turut melestarikan seni budaya sebagai kekayaan bangsa.

“Saya sangat berharap Kompetisi Film Pendek Islami dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas khususnya generasi milenial Gorontalo, serta semakin menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan pada NKRI dan turut melestarikan seni budaya sebagai kekayaan bangsa,” kata Syafrudin Baderung.

Syafrudin Baderung menambahkan kompetisi ini memberikan kesempatan kepada kaum milenial untuk memanfaatkan teknologi dalam mensyiarkan agama Islam, ia juga berharap kompetisi ini akan lahir para sineas muda yang dapat berperan menguatkan rasa kecintaan masyarakat terhadap agama dan tanah air.