SPI-JAKARTA
Direktorat Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren (PD Pontren) tengah menyusun buku Ensiklopedia Metode Pembelajaran Al-Qur’an. Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur, menyebut penyusunan buku ensiklopedia ini untuk memberikan rekognisi atas penemuan berbagai metode pembelajaran Al-Qur’an.
Waryono menuturkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang saat ini berkembang di Indonesia bisa jadi merupakan temuan baru, tidak diperoleh dari kampus-kampus, bahkan mungkin juga karya inovasi dari ulama Al-Qur’an khas Indonesia yang belum dilakukan ulama di dunia. Bahkan, kampus sendiri belum banyak melakukan penelitian khusus terkait dengan metode pembelajaran Al-Qur’an yang berkembang di Indonesia.
“Kami merasa bahwa adanya metode-metode pembelajaran Al-Qur’an yang nyata digunakan oleh ulama dan lembaga pendidikan Al-Qur’an di Indonesia itu menjadi sesuatu yang baru di dunia. Sebab biasanya hanya manahijut tafsir (metode-metode tafsir),” kata Waryono saat memberikan sambutan virtual pada Workshop Penulisan Metode Pembelajaran Al-Qur’an dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis, 28 Juli 2022.
Workshop berlangsung tiga hari, 27-29 Juli 2022. Giat diikuti pakar, praktisi pendidikan Al-Qur’an, akademisi, serta perwakilan dari Kanwil Kemenag Jawa Barat dan Kab Bogor.
“Oleh karena itu, ketika ensiklopedia ini menjadi buku yang tersebar di perpustakaan, semoga dapat juga menjadi pemantik bagi akademisi dan penelitian untuk melakukan pengkajian atas metode pembelajaran Al-Qur’an lebih lanjut,” ujar Waryono.
Mantan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini berkomitmen memberikan penghargaan kepada penemu metode pembelajaran Al-Qur’an. Langkah ini menurutnya sebagai bentuk kehadiran negara.
“Ini menjadi bentuk rekognisi negara kepada mereka penemu metode pembelajaran Al-Qur’an. Kita beri penghargaan,” ujar Waryono.
Kepala Subdit Pendidikan Al-Qur’an, Mahrus, mengatakan penyusunan buku Ensiklopedia Metode Pembelajaran Al-Qur’an juga diharapkan dapat mengembangkan pendidikan Al-Qur’an sesuai konteks. “Agar dapat menyesuaikan kebutuhan santri, pembelajar Al-Qur’an, sehingga dapat lebih mudah, sesuai sanad dan lebih mudah untuk dipahaminya,” tutur Mahrus.
Dia berharap buku ini rampung pada September 2022. Sehingga dapat langsung didistribusikan ke kabupaten/kota serta lembaga pendidikan Al-Qur’an sebagai kado Hari Santri 2022 pada Oktober.
“Paling tidak Oktober insyaallah sudah dapat diperbanyak dan didesiminasikan ke publik ,” ujar dia.
Workshop ini diharapkan menghasilkan draf final buku yang dapat menyempurnakan isi buku Ensiklopedia Metode Pembelajaran Al-Qur’an.