Ingin Tahu Moderasi Beragama, Baca Buku Ini

oleh

SENTRA PUBLIKASI INDONESIA JAKARTA

Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan latihan (Litbang dan Diklat) Kementerian Agama menerbitkan buku tentang Moderasi Beragama pada tahun 2019.

 

Buku Moderasi beragama disusun dengan tujuan untuk menjelaskan apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how) terkait moderasi beragama. Apa itu moderasi beragama? Mengapa ia penting? Dan bagaimana strategi mengimplementasikannya?

 

Ada tiga bagian utama untuk menjawab tiga pertanyaan di atas, yakni: Kajian Konseptual Moderasi Beragama; Pengalaman Empirik Moderasi Beragama; serta Strategi Penguatan dan Implementasi Moderasi Beragama.

 

Inti pendidikan adalah pengamalan serta inti dari agama adalah menghormati harkat dan martabat sesama manusia. Jadi, agama bukan hanya soal pengetahuan dan ilmu, melainkan cara mengamalkannya menjadi perilaku. Menggunakan agama untuk meniadakan ataupun merendahkan satu sama lain justru bertentangan dengan prinsip agama.

 

Moderasi beragama perlu didukung oleh seluruh elemen bangsa karena rusaknya pengamalan beragama warga negara yang ditandai munculnya gerakan intoleran dan radikal, menjadi ancaman serius pendidikan kita saat ini. Ancaman itu nyata. Sejak sepuluh tahun terakhir, muncul gejala di sekolah-sekolah menengah, perguruan tinggi/kampus menjadi pusat penyemaian intoleransi, eksklusivitas anti-Pancasila, antikebinekaan, bahkan kekerasan dalam berbagai bentuknya.

 

Keragaman di Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. Dasar negara inilah yang mempersatukan keberagaman tadi, termasuk keberagaman dalam memeluk agama dan dalam mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Dengan demikian, pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik.

 

Di Indonesia, dalam mengayomi umat beragama dan pembinaan umat memahami dan menjalankan ajaran agama, posisi dan fungsi Kementerian Agama (Kemenag) sangat strategis.Kemenag harus mampu memosisikan diri di tengah-tengah keragaman agama dan penganutnya, sekaligus menjadi penengah dalam wujud moderasi dari dua kelompok ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Pemerintah melalui Kementerian Agama, terus memprioritaskan program-program terkait pengarusutamaan moderasi beragama, Salah satunya adalah penyusunan buku ini yang menjadi bentuk ikhtiar dan keseriusan Kemenag dalam pengarusutamaan moderasi beragama di Indonesia.

 

Buku ini menjadi panduan dalam mengimplementasikan moderasi beragama ditengah-tengah masyatrakat. Dalam Buku setebal 161 halaman ini menjelaskan Konsep moderasi beragama, urgensi moderasi beragama dan bagaimana strategi mengimplementasikannya. Ada tiga bagian utama dalam buku Moderasi Beragama, yakni: Bab I yang membahas Kajian Konseptual Moderasi Beragama; Bab II membahas Pengalaman Empirik Moderasi Beragama; dan Bab III membahas Strategi Penguatan dan Implementasi Moderasi Beragama.