BANDUNG SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Hari ini, bertepatan dengan tanggal 8 April 2024, UIN ber-Dies Natalis ke-56. Berarti sudah 56 tahun perjalanan panjang yang telah ditempuh dari rute tahun 1968. Perjalanan yang begitu panjang tentunya menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Jalan yang dilaluinya pasti tidak selamanya mendatar. Terkadang menanjak dan terkadang pula menurun.
Sepuluh rektor, semenjak Prof. K.H. Anwar Musaddad sampai Prof. Dr. Mahmud, M.Si., telah memimpin perjalanan kampus ini ke titik tempuh pada masanya. Sekarang saya mencoba melanjutkan kesuksesan kepemimpinan mereka, melanjutkan rute yang telah disepakati, menuju goal yang telah disepakati.
Sekedar kilas balik, tahun 2005 adalah titik tempuh bersejarah saat IAIN Bandung bertransformasi menjadi UIN Bandung. Saat itu Rektor, Prof. Nanat Fatah Natsir, membawa perubahan ini dengan sukses. Termasuk di dalamnya sukses mengawal ikutan yang harus ditempuh ketika kampus ini berubah menjadi universitas.
Rute perjalanan kampus ini dipandu oleh rencana jangka panjang yang dinamakan Rencana Induk Pengembangan (RIP) sampai tahun 2045, dan oleh rencana jangka pendek yang dinamakan RENSTRA tiap-tiap rektor. Dengan demikian, arah dan rute perjalanan kampus ini sangat jelas dan terarah.
Ya, sejauh ini rute perjalanan sesuai dengan yang telah ditentukan. Di tahun 2024 ini, UIN Bandung harus berada pada titik keunggulan di level nasional sekaligus lepas landas menuju keunggulan di level Asia Tenggara tahun 2029.
Ibarat gerbong kereta api, UIN Bandung telah melaju dengan cepat. Kehandaian para masinis yang dibantu oleh para wakilnya yang kompak, serta para civitas akademika yang kompak, membuat perjalanan gerbong ini semakin apik dan semakin melesat.
Kesuksesan demi kesuksesan, prestasi demi prestasi, penghargaan demi penghargaan diraih oleh UIN Bandung, baik yang bersifat institusional maupun individual, baik level internasional maupun nasional. Kampus ini saat ini masih berada di posisi terdepan dalam beberapa perankingan universitas di kalangan PTKN.
Pada Dies Natalis ke-56 ini, UIN Bandung mengusung tagline “Ngapung ka Jomantara” (Bahasa Sunda: Terbang ke angkasa). Ini adalah sebuah tekad untuk semakin terdepan dan terbang untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya. Terbang adalah simbol mengimbangi zaman dan melintasi tantangan. Langit adalah simbol pencerahan dan solusi. Sungguh merupakan tekad yang mulia yang terinspirasi oleh visi Rahmatan lil Alamin dan ajaran luhur “memberikan manfaat sebanyak-banyaknya”.
Banyak pihak yang telah berkontribusi bagi keberhasilan UIN Bandung. Maka, pada kesempatan ini saya, selaku rektor, ingin menghaturkan banyak terima kasih kepada para pendiri, para rektor, para pimpinan, para guru besar, para dosen, para tendik, para mahasiswa, para satpam, para petugas kebersihan, dan tentunya para mitra.
Tentu ucapan terima kasih tak terhingga kepada pimpinan Kementerian Agama, mulai Bapak Menteri Agama, Sekretaris Jenderal, Dirjen Pendis, Direktur Diktis, dan para eselon 3.
Di Bulan Ramadan yang mulia, doa-doa terbaik dipanjatkan untuk kebaikan kampus yang tercinta ini. Semoga Allah berkenan mengabulkannya. Aamiiin.
Selamat Dies Natalis ke-59. #NgapungkaJomantara
Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung.