Menu

Mode Gelap

News · 21 Jul 2022 15:31 WIB

Dari Segi Jumlah Melampaui Malaysia dan Singapura, Tingkat Sitasi Jurnal Indonesia Masih Rendah

Avatar badge-check

Editor


 Dari Segi Jumlah Melampaui Malaysia dan Singapura, Tingkat Sitasi Jurnal Indonesia Masih Rendah Perbesar

SPI-YOGYAKARTA

Plt Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek, Teuku Faisal Fathani mengatakan, Indonesia kini memiliki 14.000 jurnal. Ada 7.000 jurnal yang sudah dievaluasi dan meraih Sinta 6 sampai Sinta 1.

115 jurnal sudah terindeks scopus dan 180 jurnal yang menuju scopus internasional. Ia menekankan, Kemendikbudristek sudah banyak pula mengadakan coaching klinik dan workshop penulisan jurnal untuk peningkatan kualitas.

“Agar jurnal-jurnal kita bisa terindeks internasional bereputasi,” kata Teuku di Workshop Jurnal Menuju Terindeks Internasional Bereputasi 2022 yang diadakan Kemendikbudristek dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (20/7/2022).

Ia mengungkapkan, sebenarnya sejak 2014 publikasi jurnal di Indonesia sudah mengalami kenaikan secara eksponensial. Dari segi jumlah, jurnal Indonesia sudah melampaui Malaysia dan Singapura, tapi jumlah sitasi Indonesia masih rendah.

“Tingkat sitasi jurnal Indonesia masih rendah, satu jurnal Singapura sudah disitasi lima kali dari jurnal peneliti Indonesia,” ujar Teuku.

Terkait kondisi itu, Teuku menekankan, coaching clonic jurnal sangat penting untuk terus dilakukan. Sehingga, bisa membedah jurnal dari peneliti-peneliti Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas jurnal dan tingkat sitasi.

Pada kesempatan itu, Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto mengaku senang diberi kepercayaan dari Dikti untuk lokakarya penulisan jurnal ini. Ia mengaku siap digandeng untuk proyek-proyek lain, tidak cuma masalah kepenulisan jurnal saja.

Gunawan merasa, agenda seperti ini sangat penting sebagai kesadaran publikasi cendekiawan-cendekiawan bangsa. Ia menyampaikan rasa syukur, level publikasi keilmuan Indonesia sekarang sudah sama seperti Thailand dan Malaysia.

“Ini bukan ungkapan terlalu berbangga diri, tapi ini adalah bentuk kerja keras kita semua dalam mengangkat Indonesia dari perspektif publikasi internasional,” kata Gunawan.

Lokakarya diinisiasi dan dihelat langsung DRTPM Kemendikbudristek dan Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMY. Ke depannya, Gunawan berharap, Indonesia menjadi negara yang dikenal lewat karya-karya ilmiah yang patut diperhitungkan.

Beberapa waktu lalu, LRI UMY menggelar pula Workshop Re-Evaluasi dan Akselerasi Scopus. Diikuti seluruh pengelola jurnal, termasuk editor dan reviewer jurnal untuk berbagi pengalaman dalam mengelola jurnal sampai terindeks Scopus.

Artikel ini telah dibaca 91 kali

Baca Lainnya

Keren! Siswi MTsN 1 Pekanbaru Sumbang Medali Perunggu Shitoryu Karatedo International Championships 2023

30 September 2023 - 09:00 WIB

UIN Bandung Terus Berkomitmen Tingkatkan Pembimbing Haji dan Umrah

29 September 2023 - 17:28 WIB

Keren! Rekognisi Jurnal Ilmiah PTKIN yang Terindeks Scopus. Yuk Cek Kampus Mana Aja?

27 September 2023 - 23:12 WIB

Keren! UIN Bandung Sabet Penghargaan dari TVRI Jawa Barat

23 September 2023 - 17:00 WIB

Pesan Rektor UIN Bandung saat Pelantikan : Jaga Bersama Amanat!

20 September 2023 - 23:04 WIB

Rektor UIN Bandung : Awal Perjuangan untuk Menatap Masa Depan yang Cerah

18 September 2023 - 17:10 WIB

Trending di News