BANDUNG SENTRA PUBLIKASI INDONESIA
Bagian referensi pada karya Ilmiah merupakan bagian penting, karena melalui referensi karya ilmiah juga bisa dilihat kebaruannya dan bisa dilihat keterkaitannya dengan karya lainnya yang terlebih dahulu ada.
Referensi pada karya Ilmiah tidak “melulu” mengenai gaya kutipan, namun ada hal lain yang tidak kalah penting yaitu relevansi apa yang dikutip dengan konteks karya tersebut. Dengan menulis referensi sebenarnya kita mempraktikkan budaya “jujur”.
Pada tulisan ini saya tidak akan membahas terlalu banyak substansi pada referensi, namun lebih kepada teknis dalam penulisan referensi khususnya dalam upaya mensitir atau mengutip menggunakan alat/aplikasi.
Ada banyak aplikasi pengolah referensi dan tidak kalah banyak juga panduan penggunaan aplikasi tersebut. Namun masih banyak penulis yang kesulitan mempraktikannya, salah satunya karena “telat mendapat hidayah” sehingga artikel sudah terlanjur jadi, kemudian baru belajar aplikasi. Akibatnya banyak yang menyangka “tinggal” unggah draf artikel tersebut ke aplikasi (misal Mendeley) dan jadilah referensinya “termendeleykan”.
Kasus yang hampir mirip dialami pengelola jurnal, penulis mengirim naskah tanpa menggunakan aplikasi, sehingga editor “terpaksa” membantu merapihkan dengan aplikasi (misalnya Mendeley). Untuk slide bisa dilihat di bawah ini, dan video akan diunggah setelah dokumentasi kegiatan selesai.
Untuk paparnya dapat diunduh pada laman ini
Silahkan tonton video ini