BANJARMASIN SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Sejak pertengahan 2022, Tim Rumah Jurnal UIN Antasari semakin kuat menggandeng pengelola-pengelola jurnal di lingkungan UIN Antasari, untuk mengupayakan peningkatan kualitas dan kaderisasi. Beberapa strategi terus diupayakan demi capaian kenaikan peringkat.
Hingga kini, tercatat 27 jurnal yang berstatus aktif. Jurnal-jurnal tersebut melingkupi berbagai bidang, mulai dari ilmu keislaman, sosial-humaniora, dan sains.
Dengan demikian, para akademisi tidak perlu sungkan mencoba mengirimkan artikel terbaiknya. Tentu saja, penulis harus menyesuaikan dengan ketentuan yang diterangkan di setiap laman jurnal.
“Pada tahun 2023 lalu, sebanyak 11 jurnal diajukan akreditasi /reakreditasi. Alhamdulillah, sudah ada 2 jurnal yang keluar hasilnya. Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran meraih peringkat 1 (Sinta 1) Scopus, dan Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan meraih peringkat 2 (Sinta 2),” terang Koordinator Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi Noor Hasanah, M.A., yang juga salah satu pengelola jurnal dalam keterangannya, Selasa (28/05/2024).
Ia menambahkan, bahwa capaian ini menunjukkan pengelolaan jurnal memerlukan waktu, tenaga, dan curahan pikiran pengelolanya.
“Di samping itu, juga perlu didukung komitmen bersama, kebijakan, sarana, dan prasarana,” ungkap Noor Hasanah, M.A.
Sementara itu, salah satu kru Tim Rumah Jurnal Yokke Andini, M.Pd. mengakui, bahwa mengelola jurnal memiliki tantangan tersendiri yang tidak mudah. Karena penilaian akreditasi tidak hanya tentang kualitas substansi artikel, tetapi juga manajemen pengelolaan di Open Journal System (OJS). Di situ, banyak proses yang harus dijaga di dalam sistemnya.
“Kami mengajak para pengelola untuk semakin serius dan tidak melayani artikel pesanan atau titipan untuk diterbitkan. Semua harus menyesuaikan dengan syarat dan ketentuan akreditasi,” pesannya.
“Menjadi editor atau pengelola jurnal, bukan kerja sampingan. Tapi merupakan kerja dari hati. Semua yang dikerjakan dari hati akan berbuah manis,” renung Yokke.
Saat ini, masih ada 9 jurnal yang menunggu hasil dari akreditasi/reakreditasi. Jika semua keluar hasilnya, dengan demikian sebanyak 18 buah jurnal yang terakreditasi.