SALATIGA SENTRA PUBLIKASI INDONESIA
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut berpartisipasi dalam Salatiga Multi Event 2023. Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN Farida Dwi Handayani memperkenalkan beberapa program unggulan BRIN sebagai solusi permasalahan riset di daerah dalam talkshow sains.
Program tersebut diantaranya berupa Bantuan Riset bagi Talenta Riset dan Inovasi (BARISTA) dan Program Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (Grassroot Innovation).
“BRIN sangat memperhatikan riset dan inovasi, melalui program BARISTA, BRIN memberikan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk riset kepada mahasiswa aktif tingkat akhir di jenjang D4, S1, S2, dan S3, guna menyelesaikan tugas akhir yang berbasis kerja sama riset di unit kerja lingkungan BRIN. Bahkan, akar rumput seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semisal membutuhkan sertifikasi, ada jalur untuk pendanaannya,” ungkap Farida dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).
Senada dengan Farida, Peneliti Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBDPDH) BRIN Bambang Haryanto juga memperkenalkan beberapa program unggulan BRIN, yaitu Program Degree By Research (DBR) dan Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR).
“Ada Program DBR untuk peningkatan kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek hingga jenjang S3, yang nantinya akan dibimbing oleh peneliti BRIN. Untuk perusahaan pemula juga ada skema pembiayaan, akan difasilitasi pembinaan dari peneliti BRIN dan bekerja bersama-sama untuk bisa maju di Indonesia,” terangnya.
Takshow tersebut juga menghadirkan salah satu penerima manfaat program Post-Doctoral BRIN, Rita Dwi Ratnani yang merupakan Dosen Universitas Wahid Hasyim. Ia menyampaikan program ini memenuhi fasilitas pendanaan bagi peneliti dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai kelompok riset di BRIN.
“Manfaat program Post-Doctoral BRIN sangat luar biasa, dana untuk penelitian sangat besar, tidak ada batasan usia, dan riset saya bisa dilaksanakan disesuaikan dengan kelompok riset yang ada,” ujarnya.
Di bidang pangan dan pertanian, Kepala Bidang Litbang Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Barenlitbangda) Kabupaten Semarang Tun Ikhtiarti Muflihatun menyampaikan, pihaknya beberapa kali sudah bekerja sama dengan PR SPBDPDH dibawah Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN. Salah satu bentuk kerja sama Barenlitbangda Kabupaten Semarang bersama BRIN yakni melakukan penanaman padi biofortifikasi untuk penanganan stunting.
“Kabupaten Semarang menjadi objek penelitian contoh penanaman padi biofortifikasi, dengan adanya Kawasan Kerja Bersama (KKB) Salatiga dan Co-Working Space (CWS) Semarang BRIN, kami didukung dari aspek SDM Iptek,” jelasnya.
Sementara itu di bidang kesehatan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Sultan Fatah Kabupaten Demak Lisa Novipuspitasari memaparkan pengalamannya bermitra dengan BRIN. Menurutnya, keterbatasan yang dialami rumah sakit di daerah untuk sampel pasien kondisi demam yang disebabkan sebuah infeksi sering terpaksa dikategorikan sebagai infeksi bakteri saja. Hal ini dikarenakan rumah sakit tidak mempunyai sarana dan prasarana yang mendukung.
“Bersama dengan OR Kesehatan BRIN yang melakukan banyak penelitian bersama kami, rumah sakit kami memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari demam tersebut,” tutur Lisa.
Ia berharap, informasi tersebut tidak hanya bermanfaat untuk Kabupaten Demak saja, namun bisa menjadi informasi yang bermanfaat secara nasional.
“Dikarenakan salah satu reservoir dari leptospirosis, hantavirus penyakit yang terabaikan tersebut berasal dari tikus yang berhubungan dengan kemiskinan suatu daerah, sehingga bisa menjadi salah satu parameter evaluasi dan edukasi untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dan stunting. BRIN mendukung kami untuk berproses lintas sektoral,” imbuh Lisa.
Kemitraan BRIN juga penting artinya bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “OPD sangat membutuhkan hal-hal terkait penelitian dan pengembangan. Perlu adanya kerja sama terkait fokus pembangunan di tahun 2024-2026 dengan prioritas saat ini, yaitu penurunan kemiskinan dan stunting,” papar Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Penyusunan Program Bappeda Kota Salatiga Adi Wibowo.
Rangkaian Salatiga Multi Event 2023 ini terdapat Pameran Produk Inovasi (PPI) Provinsi Jawa Tengah. PPI bertujuan meningkatkan peran pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan dan penciptaan inovasi, invensi, dan kreativitas dalam bidang penelitian dan pengembangan. Selain itu, terdapat talkshow sains, hiburan, dan lomba-lomba yang diusung dalam kegiatan tingkat provinsi ini.