Belajar dari Universitiet Leiden, Inilah 5 Agenda Skripsi Kelas Menulis UIN Bandung

oleh

BANDUNG SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Kelas Menulis Ushuluddin UIN Bandung belajari dari Writing Lab Humanities Universitiet Leiden:

1. Ada instruktur (dospem) untuk tiap mahasiswa. Segera hubungi dospem. Minta pertimbangan topik Skripsi. Boleh juga diskusi dulu dengan tutor menulis. Baru janji bertemu dospem. Supaya hari pertama bertemu dospem penuh persiapan.

2. Jika topik disetujui, segera membuat desain proposal, tentu bersama dospem sampai maju ke tahap ujian atau seminar proposal (sempro). Ada juga beberapa mahasiswa setelah mendapat persetujuan topik mereka merancang desain proposal di Kelas Menulis untuk bahan tinjauan dan penilaian dospem.

3. Komunikasi intens dengan dospem untuk merencanakan penelitian dan penulisan Skripsi setelah lolos sempro. Sejalan dengan ini, Kelas Menulis punya agenda Kick off Skripsi. Siapa tahu masukan dospem belum dipahami dengan jelas. Di agenda itu, mahasiswa bisa diskusi dengan tutor menulis seputar penulisan Skripsi. Tutor menulis akan menyajikan cara mencermati pedoman, cara membangun argumen, dan khususnya cara menulis bagi terpenuhinya keterbacaan.

4. Dospem akan memuluskan jalan menuju pintu wisuda. Kelas Menulis lebih mendorong Skripsi cepat tuntas. Tutor menulis akan menekankan manajemen waktu, cara menghubungi dan berkomunikasi dengan dospem, dan tetap disiplin menulis. Tutor tidak melakukan penilaian, karena hal itu menjadi otoritas dospem. Kelas Menulis lebih berperan sebagai support system supaya menulis Skripsi terasa menyenangkan.

5. Tentu saja motivasi terbaik berasal dari diri sendiri. Niscaya para pejuang Skripsi bisa menulis tugas akhir yang hebat! Semangat 🔥🔥🔥

Wahyudin Darmalaksana Founder Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung