JAKARTA SENTRA PUBLIKASI INDONESIA — Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama menggelar sayembara penulisan artikel ilmiah untuk Jurnal Turasia. Seyembara ini mengangkat tema “Merawat dan Memajukan Tradisi Keilmuan Islam Indonesia (Turats Indonesia)”.
Sayembara ini terbuka bagi para Mudir Ma’had Aly, dosen (Muhadlir), dan mahasantri, serta para peneliti, akademisi, dan praktisi yang memiliki perhatian terhadap pengembangan keilmuan Islam, khususnya dalam lingkup pendidikan tinggi pesantren.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual Islam klasik di Indonesia.
“Kami mengundang kontribusi dari berbagai pihak untuk menulis dan mengeksplorasi warisan keilmuan Islam klasik, yang dikenal dengan istilah turats,” terang Basnang Said dalam keterangannya, Rabu (27/11/2024).
“Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memperkuat posisi Ma’had Aly sebagai pusat keilmuan Islam berbasis tradisi, tetapi tetap relevan dengan konteks modern,” ujar Basnang Said.
Sayembara ini memberikan ruang luas bagi eksplorasi berbagai disiplin ilmu dalam tradisi Islam klasik, seperti al-Qur’an, Hadis, Fikih, Tasawuf, Bahasa dan Sastra Arab, Akidah, Filsafat, serta Sejarah Islam.
Salah satu keistimewaan dari Jurnal Turasia adalah keberaniannya untuk mendukung metode penelitian tradisional Islam seperti tahqiq, takhrij, ta’liq, talkhis, dan syarh, yang kini semakin jarang diproduksi.
“Melalui sayembara ini, para penulis diberi kebebasan untuk menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan kebutuhan akademis masing-masing. Artikel juga tidak harus mengikuti struktur formal seperti IMRAD,” ungkap Mahrus El Mawa, Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly.
Artikel yang diikutsertakan harus memenuhi beberapa ketentuan, yaitu:
1. Artikel harus merupakan karya asli, belum pernah diterbitkan, dan tidak sedang dalam proses peninjauan di jurnal lain.
2. Panjang artikel minimal 5.000 kata (tidak termasuk daftar pustaka dan lampiran).
3. Artikel ditulis dalam Bahasa Arab atau aksara Pegon. Font aksara Pegon dapat diunduh melalui tautan resmi panitia di sini https://s.id/70NgB.
4. Penulis bebas menggunakan metode penelitian Islam tradisional seperti tahqiq, takhrij, ta’liq, talkhis, dan syarh.
5. Sebanyak 18 artikel terbaik akan diterbitkan dalam Volume 1 Jurnal Turasia, dengan total hadiah sebesar Rp40 juta untuk para pemenang.
Batas akhir pengumpulan artikel adalah 15 Desember 2024. Artikel dapat dikirimkan melalui email ke turasia@kemenag.go.id. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor WhatsApp panitia di 082329579694 atau email yang tertera pada flyer resmi.
Basnang Said menegaskan bahwa Jurnal Turasia menjadi bagian penting dari komitmen Kementerian Agama dalam menjaga keberlanjutan tradisi intelektual Islam pesantren berbasis turats.
“Tradisi ini bukan hanya warisan, tetapi juga pijakan penting untuk membangun masa depan keilmuan Islam yang unggul dan relevan,” tambahnya.
Mari bergabung dalam sayembara ini untuk berkontribusi nyata dalam merawat dan memajukan tradisi keilmuan Islam Indonesia.