Wahyudin Darmalaksana, Writing Center UIN Sunan Gunung Djati Bandung
SPI-BANDUNG
Apa kesulitan membuat artikel? Meskipun telah banyak tips namun tetap dibutuhkan treatment efektif. Tulisan ini pengantar untuk pelatihan efektif menulis artikel ilmiah penelitian konseptual.
Pencarian Referensi
Orang kebanyakan memulai dengan pengumpulan referensi. Tentu sebelumnya telah ditentukan topik. Penulis dapat memanfaatkan Google Scholar untuk pencarian referensi. Google Scholar menyimpan ribuan artikel jurnal ilmiah. Cara pencarian referensi mula-mula dengan memasukan kata kunci maka setelah enter akan muncul artikel-artikel terkait. Google Scholar menyediakan vitur kisaran tahun. Sehingga peneliti dapat mencari referensi terdahulu atau terbaru, paling mutakhir.
Lakukan download (unduh) untuk referensi-referensi yang dibutuhkan. Bagi pengguna aplikasi Mendeley, penyimpanan referensi akan otomatis. Jika belum terbiasa dengan aplikasi, data dapat disimpan secara manual ke dalam folder komputer.
Giliran cara membaca referensi. Di kelas-kelas menulis, teknis membaca referensi disampaikan secara prkatis. Umumnya, pembacaan referensi seperti biasa mereviu tulisan.
Aplikasi references sangat membantu untuk memudahkan pengutipan. Aplikasi ini mampu menyimpan data dengan struktur nama penulis, judul tulisan, alamat penerbit, tahun terbitan, dan volume. Ada juga aplikasi internal Microsoft Word yaitu references. Pada fitur itu terdapat beberapa tools. Seperti untuk add referensi meliputi buku, jurnal, laporan, website, film dan wawancara. Di situ terdapat option untuk memasukan referensi berupa artikel jurnal yaitu nama penulis, judul tulisan, nama jurnal, tahun terbitan, dan halaman. Referensi akan secara otomatis muncul di kolom daftar pustaka.
Menentukan Sasaran Jurnal
Berikutnya mendesain rencana penulisan artikel. Jurnal ilmiah umumnya lebih memilih paper hasil penelitian lapangan. Hanya tidak selalu penelitian lapangan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif pun dapat mengambil dua langkah, yakni studi literatur dan sekalugus studi lapangan. Di sini studi lapangan bukan pengukuran seperti penelitian eksperimen, melainkan berupa pengambilan data dari lapangan melalui pengamatan, dokumentasi dan wawancara.
Sasaran jurnal bukan scope eksperimen yang umum dilakukan dalam riset terapan. Tapi sasarannya jurnal scope konseptual untuk hasil-hasil penelitian materi dasar. Biasanya riset terapan diminta oleh jurnal index Scopus. Adapun paper konseptual banyak diterbitkan di jurnal index Web of Science (WoS). Namun tidak selalu begitu, kenyataannya jurnal index Scopus banyak menerima paper konseptual dari penelitian kualitatif tentang materi-materi dasar. Sebaliknya, jurnal index WoS banyak menerbitkan riset kuantitatif. Baik WoS maupun Scopus, keduanya merupakan pengindeks jurnal skala internasional reputasi global.
Jurnal internasional tidak selalu mesti menjadi sasaran. Jurnal Nasional pun tidak kalah bergengsi. Bahkan, jurnal terakreditasi Sinta 1 dinilai sebagai jurnal reputasi global. Publikasi di jurnal mana saja tetap berhaga dan memiliki poin. Terpenting memulai menulis untuk sasaran jurnal.
Desain Penulisan Artikel
Jika punya naskah hasil penelitian, maka lebih mudah untuk menyusun manuskrip (bahan) artikel. Misalnya, naskah-naskah hasil penelitian skripsi maka sangat mungkin diubah menjadi paper. Dari naskah itu bisa langsung menyusun abstrak.
Abstrak jurnal umumnya menggunakan struktur IMRAD. Singkatan dari Introduction (I), Method (M), Results (R), And (A), dan Discussion (D). Judul artikel lazimnya harus menggambarkan PMR. Singkatan dari Problem (P), Method (M), dan Results (R). Contoh judul, “Pemetaan Skripsi untuk Pencapaian Publikasi Jurnal Ilmiah”. P (Problem), tagihan publikasi. M (Method), pemetaan kasus naskah-naskah skripsi. R (Results), pencapaian tagihan publikasi ilmiah.
Contoh judul di atas coba terapkan pola IMRAD. Introduction (I): Penelitian ini bertujuan menganalisis tagihan pencapaian publikasi di jurnal ilmiah berbasis skripsi. Method (M): Metode penelitian ini berupa pemetaan naskah-naskah skripsi dengan studi kasus di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Results (R): Naskah-naskah penelitian skripsi dikerjakan dengan perhatian serius sehingga naskah skripsi memungkinkan diubah menjadi paper ilmiah. Discussion (D): Pengubahan skripsi menjadi paper dengan pola kemitraan dosen dan mahasiswa telah menghasilkan tagihan pencapaian publikasi di jurnal ilmiah.
Abstrak artikel terkadang ada pola yang lain. Kata kunci bukan menyebutkan judul melainkan konsep-konsep umum yang tidak perlu dijelaskan lagi. Kata kunci: pendidikan tinggi, publikasi ilmiah, skripsi.
Giliran membuat tubuh artikel, termasuk bagaimana membuat sebuah paragraf. Struktur artikel lazimnya terdiri atas pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan (diskusi), dan kesimpulan, serta daftar pustaka. Judul artikel sebaiknya ditentukan setelah selesai menyusun artikel.
Coba fokus mengubah skripsi menjadi artikel. Ini dibutukan bimbingan dan pendampingan penulisan sejak pembuatan proposal, sehingga mesti ditemukan cara efektif. Pendahuluan meliputi latarbelakang, tentu perlu diperhatikan cara menyusun latarbelakang, berikutnya rumusan masalah atau problem akademik, tinjauan pustaka, dan pertanyaan utama. Dalam penulisan metode, sebutkan jenis penelitian, metode pengumpulan data, langkah-langkah pengumpulan data, dan analisis data. Pada bagian hasil dan pembahasan tampilkan data sebagai fakta, dan lakukan analisis data untuk menjadi informasi. Analisis akan bergantung pendekatan yang digunakan dan ketajaman penulis dalam interpretasi. Terakhir, ambil kesimpulan. Penulis hendaknya meperhatikan bagian hasil, diskusi, dan kesimpulan.
Mengubah hasil penelitian menjadi artikel dapat dilakukan melalui kemitraan dosen dan mahasiswa. Telah banyak contoh untuk hal ini dan efektif. Bagi mahasiswa tentu sebuah motivasi.
Submit Paper ke Jurnal
Sampai di sini kita sudah punya draf atau manuskrip paper (artikel). Pekerjaan lainnya ialah editing, pengutipan, paraphrase, proofreading, dan cek plagiarism. Lebih baik manuskrip paper dialihbahasakan ke dalam bahasa asing, Arab atau Inggris.
Lalu giliran submit (pengiriman) ke jurnal ilmiah melalui mekanisme open journal system (OJS). Ideal dilakukan peer-review atau reviu (pengulasan) manuskrip artikel bersama sejawat untuk menerima umpan balik. Reviu sejawat sangat bermakna untuk pengayaan konten tulisan.
Pengiriman atau submit paper ke jurnal disebut korespondensi. Dalam korespondensi terdapat tahapan. Mula-mula log in ke jurnal sasaran yang dituju secara online. Baru submit dan pastikan manuskrip terkirim dengan status submitted.
Tunggu untuk beberapa lama balasan dari pihak jurnal di email apakah paper diterima (accepted) ataukah ditolak (rejected) oleh editor jurnal. Jika diterima biasanya ada perintah revisi, baik minor maupun major. Lalu, kirim ulang ke jurnal untuk memastikan status revised.
Kerap dijumpai hambatan dalam menulis paper. Hal terpenting bila paper ditolak oleh editor jurnal, maka jangan berkecil hati karena biasanya ada ulasan tentang sebab mengapa ditolak. Ulasan itu akan bermanfaat untuk perbaikan. Poin paling penting adalah segera berlatih teknik menulis artikel untuk publikasi jurnal ilmiah.